Senin, 12 September 2011

Contoh RPP Kimia Kelas X yang berkarakter (bagian 2)


F.   SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
No
Kegiatan
Waktu (menit)
1
Pendahuluan   :
a.   Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
b. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan  tujuan pembelajaran tentang materi dan perubahannya .
c. Guru memberikan apresepsi dengan menyajikan peta konsep dan mengingatkan tentang pengertian materi yang telah diterima sewaktu di SMP dengan  rasa tanggung
d.   Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan beberapa pertanyaan apakah materi memiliki sifat yang sama?.
e.  
5
2
Kegiatan inti
a.   Eksplorasi
1.   Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil . Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2.  Siswa berdiskusi tentang sifat – sifat materi melalui permasalahan dengan memberikan pertanyaan :
a. Masalah 1 : Apa sifat – sifat air? Bagaminajika dipanaskan , apa yang terjadi?
b. Masalah II : Apa sifat dari buah apel? Bagaimana bentuk, warna dan ukurannya? Bagaimana warna dari buah apel jika dibelah?
c.Masalah III: Apa sifat dari bensin? Bagaimana bau, warna dan suhunya? Bagaimana jika bensin dibakar Apa yang terjadi?
3.  Masing – masing kelompok mendiskusikan dengan rasa ingin tahu tentang masalah yang diberikan
4.  Masing masing kelompok diminta menyampaikan pendapatnya tentang  ketiga masalah yang diajukan secara mandiri dan bertanggungjawab.
b.   Elaborasi
1.  Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi  secara mandiri dan bertanggungjawab.
2.  Siswa bekerja keras  dalam menggali tentang sifat – sifat materi melalui  diskusi
c.  Konfirmasi
1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja   kelompok secara komunikatif.
2. Guru memberikan penguatan tentang sifat – sifat materi dari hasil diskusi yang dilakukan secara bertanggungjawab.
3.   Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
80
3
Penutup
1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman  dari materi yang telah dibahas
2.  Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab.
3.  Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis.
4Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan­an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu­gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5.  Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca dengan membuat resume secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
6.  Guru mengakhiri pertemuan dengan memberikan salam penutup
5

PERTEMUAN KE-2
No
Kegiatan
Waktu (menit)

Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan presensi siswa
b. mengemukakan tujuan belajar
 c. Apersepsi:
menyajikan peta konsep
mengingatkan        tentang pengertian      materi dan sifatnya
Motivasi:        dengan            tanya   jawab   mengenai perubahan materi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya:
Kita sering menggunakan logam besi untuk digunakan menjadi           alat-alat           seperti  pagar   besi,     dan rangkaian sepeda? Pagar besi yang tanpa dicat, jika terkena air hujan maka akan karatan, begitu juga dengan sepeda. Jika terus‑ menerus terkena air maka cepar berkarat. Mengapa demikian, dan bagaimana proses terjadinya besi menjadi berkarat ? Apakah bentuk dan wamanya berubah?
Jika      listrik tidak menyala di malam hari, kita sering menggunakan lilin sebagai alai penerang. Lilin ketika dinyalakan maka apa yang terjadi? Bagaiamana wamanya danbentuknya?            Apakah            setelah lilin     dibakar, bisa dijadikan lilin kembali?
Memberikan                 informasi    tentang   tujuan pembelajaran, penjelasan singkat tentang materi, memberikan tugas siswa                   membaca    teori        yang berhubungan                dengan perubahan materi.
10
2.
Kegiatan Inti
1. Pengorganisasian : Klasikal ( siswa dibagi 9 kelompok)
2. Prosedur Pembelajaran:
a. Eksplorasi :
Menggali    pemahaman     siswa   tentang perubahan‑perubahan materi pada peristiwa
       Lilin dibakar
       Kertas dipotong
       Kertas dibakar
       Potongan logam magnesium ditambah asam klorida
      Kalium kromat dengan asam sulfat
      Natrium sulfat dengan air
      Timbal (11) nitrat dengan kaliuum iodida
Siswa            yang    terbagi dalam  kelompok mengerjakan langkah-langkah     kerja    pada    LKS    yaitu  mengamati perubahan yang terjadi dan mengelompokkan jenis-jenis perubahan materi serta menginterpretasikan data menjadi suatu kesimpulan tentang pengertian perubahan fisika dan perubahan kimia.
b. Elaborasi :
Menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa sesuai dengan data pengamatan pada eksperimen.
c. Konfirmasi :
1) Menyamakan persepsi dan penguatan konsep tentang perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan ciri cirinya dengan cara tanya jawab .
2)  Menyimpulkan berdasarkan hasil percobaan tentang perubahan fisika dan perubahan kimia beserta ciri‑ cirinya.
70
3
Kegiatan Akhir.
a. Memberikan       tugas   latihan   soal    dan   tugas   baca  untuk pertemuan berikutnya.
b. Salam penutup.
10

PERTEMUAN KE – 3

No
Kegiatan
Waktu (menit)
1
Kegiatan Awal
a.    Salam pembuka dan presensi siswa.
b. Mengemukakan tujuan pembelajaran
Apersepsi: mengingatkan kembali tentang sifat materi
Motivasi:

·         Tanya jawab mengenai contoh-contoh unsur, senyawa dan campuran dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebutkan contoh unsur yang ada di alam? Sebutkan contoh senyawa yang ada disekitar kita, dan apakah larutan gula digolongkan pada campuran?
·         Bertanya kepada siswa apakah air dan gula dapat melarut? Apakah air dan. minyak dapat melarut sempurna? Bagaimana cara memisahkan air dengan minyak? Bagaimana cara memisahkan air dan gula?
10
2.
Kegiatan Inti
1.         Pengorganisasian : Klasikal (Membagi siswa dalam 9 kelompok).
2.         Prosedur Pembelajaran:
a.     Eksplorasi :
-       Menggali pemahaman siswa tentang unsur, senyawa dan campuran serta cara memisahkannya.
-       Menyuruh siswa mengerjakan langkah-langkah kerja pada LKS, yaitu mencampurkan:
•      Serbuk besi dan belerang
•      Garam dan air
•      Air dan minyak
-      Mengamati      perubahan        yang    terjadi  dan mengelompokkan kedalan campuran homogen dan heterogen serta menginterpretasikan   data menjadi  suatu kesimpulan         tentang            pengertian campuran.
b.    Elaborasi :
       Menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa sesuai dengan data pengamatan pada eksperimen.
c. Konfirmasi :
Menyamakan         persepsi           tentang            unsur,       senyawa dan campuran.
     Natrium sulfat dengan air
     Timbal (11) nitrat dengan kaliuum iodide
Siswa         yang    terbagi dalam  kelompok mengerjakan langkah-langkah     kerja    pada    LK yaitu mengamati perubahan yang terjadi dan mengelompokkan jenis-jenis  perubahan materi Berta menginterpretasikan data menjadi  suatu kesimpulan tentang pengertian perubahan fisika dan perubahan kimia.
b. Elaborasi :
 Menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa sesuai dengan data pengamatan pada eksperimen.
c.  Konfirmasi :
1) Menyamakan persepsi dan penguatan konsep tentang
 perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan ciri-cirinya dengan cara tanya jawab .
2)    Menyimpulkan berdasarkan hasil percobaan tentang perubahan fisika dan perubahan kimia beserta ciri‑ cirinya.
70
3
Kegiatan Akhir
a. Menyimpulkan tentang perbedaan campuran dan senyawa serta bagaimana cara memisahkannya.
b.  Tes penguasaan materi.
c.  Salam penutup
10

H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media               : Papan tulis/ white board, Kapur/spidol, Cawan porselen, gelas piala, kaki
                                 tiga, Bunsen, kertas, buah apel, methanol (bensin), pisau, korek api.
Sumber Belajar :
1.    Anshory, Irian dan Hiskia Achmad. 1999. Kimia 1 SMU. Jakarta : Erlangga
2.    Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
3.    Wismono, Jaka dkk. 2004. Kimia dan Kecakapan Hidup untuk kelas 1 SMU IA. Jakarta : Ganeca Exact
4.    Kimia 2000 untuk SMU Kelas 1 jilid IA, Michael Purba, 2003, Erlangga.
5.    Kimia untuk SMA Kelas X Jilid I A, Michael Purba, 2004, Erlangga
6.    Materi Program Diklat KIMIA 1, Kurikulum SMK Tingkat Satuan Pendidikan, Tim MGMP Kimia Kota Semarang.

Contoh RPP Kimia Kelas X yang berkarakter (bagian 1)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan      :SMK NEGERI 8 SEMARANG
Mata Pelajaran            : KIMIA
Kelas/ Semester           : X/ 1
Pokok Materi        : Materi dan Perubahannya
Sub Pokok Materi       : Sifat Materi, Perubahan Materi dan Klasifikasi Materi
Alokasi Waktu            : 6 x 45 menit
Pertemuan ke              : 1, 2 dan 3
Tahun Pelajaran           : 2011//2012

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep materi dan Perubahannya
B. KOMPETENSI DASAR
11. Mengelompokkan Sifat Materi 
1.2 Mengelompokkan  Perubahan Materi
1.3 Mengklasifikasi Materi
C. INDIKATOR
PERTEMUAN KE-1
a.         Materi sebagai sesuatu yang memiliki massa memiliki ruang, dan dapat diraba didefinisikan dengan jelas.
b.         Pengelompokan materi berdasarkan sifatnya dilakukan dengan benar.
PERTEMUAN KE-2 :
a.         Pengertian perubahan materi dan pengelompokannya dideskripsikan dengan jelas.
b.         Perubahan fisika yang ditunjukkan oleh perubahan wujud tanpa terjadi perubahan komposisi atau identitas zat dan dapat diukur diamati dengan benar
c.         Perubahan kimia yang ditunjukkan oleh perubahan komposisi (perubahan warna, terbentuk endapan, suhu, atau gas) diamati dengan benar.
PERTEMUAN KE-3:
a.         Pengertian senyawa dan campuran dideskripsikan dengan benar.
b.         Pengertian campuran sebagai gabungan beberapa unsur atau senyawa dideskripsikan dengan benar
c.         Pengelompokan campuran menjadi campuran homogen dan heterogen dilakukan dengan benar.
d.        Cara-cara pemisahan campuran dideskripsikan dengan jelas.
e.         Teknik pemisahan campuran dipraktikan di laboratorium dengan benar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
PERTEMUAN KE-1:
Diharapkan peserta didik dapat:
1.              Mendefinisikan dengan jelas pengertian materi
2.              Mengelompokkan materi dengan benar berdasarkan sifatnya
PERTEMUAN KE-2:
Diharapkan peserta didik dapat
1               Menjelaskan pengertian perubahan materi Membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia beserta ciri-cirinya dengan benar berdasarkan data pengamatan.
2               Mengelompokkan peristiwa-peristiwa perubahan kimia dan fisika berdasarkan ciri­cirinya.
PERTEMUAN KE-3 :
Diharapkan peserta didik dapat
1        Mengelompokkan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
2        Menjelaskan pengertian unsur, senyawa, dan campuran
3        Menjelaskan pengelompokan campuran dan cars pernisahannya dengan benar.
4        Dapat melakukan pemisahan campuran berdasarkan zat yang bercampur.

E. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.dapat dibedakan berdasarkan wujudnya yaitu:
a.             Padat, mempunyai bentuk yang tetap dan volume yang tetap. Contoh: besi, kayu, plastik dan sebagainya.
b.             Cair, mempunyai bentuk yang mudah berubah sesuai tempatnya, sedangkan volumenya tetap. Contoh: air, minyak, sirup dan sebagainya.
c.              Gas, mempunyai bentuk dan bolume yang mudah berubah sesuai tempatnya. Contoh: udara, oksigen, nitrogen dan sebagainya.
Materi-materi memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat materi dapat dikelompokkan menjadi :
a. Sifat Fisika : sifat materi yang dapat diamati tanpa materi itu mengalami perubahan yang kekal, seperti warna, bau, rasa, kekerasan, titik didih, dan titik leleh. Emas berwarna kuning, mengkilap, garam terasa asin, besi keras, air mendidih pads suhu 273 K.
Sifat fisika dibedakan menjadi 2 yaitu
(1)     Sifat Ekstensif : sifat materi yang bergantung pads jumlah dan ukuran zat misalnya volume, massa, dan berat. Semakin banyak suatu materi maka volumenya semakin besar. Semakin besar ukuran suatu materi, massanya semakin besar pula.
(2)   Sifat Intensif : sifat materi yang tidak bergantung pads jumlah clan ukuran zat. Misalkan warna, bau, membeku, mencair, melarut, menguap, menyublim. Banyak ataupun sedikit, anggur tetap berwarna ungu. Segelas air atau seember air tetap membeku pads suhu 0°C
b. Sifat Kimia : sifat materi yang dapat diamati di saat materi tersebut mengalami perubahan yang kekal, seperti perubahan warna, kereaktifan, kestabilan, clan lain-lain. Warns dawn berubah dari hijau menjadi kuning. Bensin bereaksi hebat dengan oksigen pads suhu tinggi menghasilkan asap dan energi. Logam besi tidak stabil jika berdekatan dengan air dan udara dengan membentuk karat besi.

PERTEMUAN KE-2
1.    Pengertian perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat bare Contoh : Es mencair, air membeku, Jilin meleleh
2.    Pengertian perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
3.    Ciri-ciri perubahan kimia
Cirinya : terbentuk endapan, terjadi perubahan suhu, perubahan warna dan terbentuk gas.
PERTEMUAN KE-3
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia.
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana secara kimia. Atau senyawa adalah zat tunggal yang merupakan gabungan beberapa jenis unsur/ atom secara kimia.
Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih tanpa melalui reaksi kimia.pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara : destilasi, kristalisasi, kromatografi, sublimasi, dan filtrasi.
F.     METODE PEMBELAJARAN
Model                            Inkuiri discovery
Strategi                          Cooperatif Learning (STAD)
Pendekatan                    ketrampilan Proses
Metode                          Demonstrasi dan eksperimen

Bagaimanakah membuat Media Pembelajaran (Kimia) yang baik?

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran di kelas. Inovasi model pembelajaran sangat diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan.  
Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran atau materi tertentu.  Agar pembelajaran lebih optimal maka media pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk membangun media pembelajaran dengan berbantuan komputer atau yang lebih dikenal dengan istilah software pembelajaran, ada beberapa tip yang dapat dilakukan.
Seperti apakah software pembelajaran yang baik itu? Software pembelajaran yang baik dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satu diantaranya adalah aspek pembelajaran. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan mulai dari perumusan judul sampai evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
*      Buat Judul yang Menarik dan Menantang
KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA ! Begitu kata pepatah. Maka buatlah judul yang semenarik dan semenantang mungkin, karena judul merupakan titik awal penarik perhatian pengguna. Judul sebaiknya dinyatakan dengan kalimat yang tidak kaku. kalimat dibuat yang lebih menarik dan menantang. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Judul yang Kurang Baik
Contoh Judul yang Baik
STRUKTUR ATOM
BAGAIMANAKAH CARA MENGETAHUI STRUKTUR ATOM ?
pH LARUTAN ASAM BASA
CARA MUDAH MENGHITUNG pH LARUTAN ASAM BASA

*     Tujuan Pembelajaran dirumuskan yang Jelas dan Menantang
AMBAK (APA MANFAATNYA BAGIKU?), istilah yang digunakan Colin Rose, dalam ”Accelerated Learning for the 21st Century”. Pengguna (siswa) wajib mengetahui manfaat dari apa yang akan mereka pelajari. Perlunya pernyataan tujuan pembelajaran sebenarnya adalah agar pengguna mengetahui manfaat dari software pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, manfaat bagi pengguna harus dinyatakan secara jelas, realistis dan menantang tentunya. Disamping itu, penggunaan kata sapaan, seperti Anda atau Kamu secara psikologis akan dapat lebih meningkatkan ikatan emosional dengan pengguna.
Sebaiknya tidak terlalu terpaku pada rumusan kompetensi dasar atau indikator yang telah ada dalam kurikulum. Ubahlah secara kreatif redaksi kompetensi dasar atau indikator dalam kurikulum dengan kalimat yang lebih jelas, realistis, dapat diukur dan menarik serta menantang. Perhatikan contoh berikut :

Contoh Rumusan yang Kurang Baik
Contoh Rumusan yang Baik
KOMPETENSI DASAR
MANFAAT APA YANG AKAN KAMU PEROLEH? 
Setelah mempelajari media ini, siswa Mendeskripsikan perkembangan teori atom
Dalam waktu 15 menit, Anda (Kamu) akan mampu menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah perkembangan teori atom dengan baik.
 

*      Berikan Apersepsi yang Kontekstual
Pernyataan tujuan pembelajaran yang menarik dan menantang saja tidak cukup, agar pengguna mau mempelajari lebih jauh software yang kita kembangkan, kita perlu menghubungkan apa yang akan mereka pelajari dengan sesuatu yang kita anggap sudah terpatri dalam memori/pengalaman siswa (kontekstual) dan dinyatakan dengan bahasa yang menantang, kita harus juga BAWA DUNIA MEREKA KE DUNIA KITA. Perhatikan contoh berikut :

Contoh Apersepsi yang Kurang Baik
Contoh Apersepsi yang Baik
Selamat datang dalam software pembelajaran kimia. Dalam software pembelajaran ini, kamu akan mempelajari Campuran.  dst .....

Catatan:
Kalimat seperti ini, biasanya muncul dalam bentuk teks atau narasi pembukaan suatu software pembelajaran)
Pernahkan kamu membuat teh manis? Dalam membuat teh manis biasanya kita panaskan air sampai mendidih kemudian masukkan sekantung teh celup , lalu teh tersebut di angkat dan dicelupkan sampai warna air menjadi kecoklatan, baru kemudian ditambahkan gula dan diaduk sampai larut. Tahukah Anda bahwa teh manis merupakan campuran? Dengan mempelajari campuran ,  kamu akan mengetahui apasih campuran itu dan bagaimana cara memisahkannya. dst ....

Judul, tujuan pembelajaran dan appersepsi, sebenarnya merupakan aktifitas pembuka. Selanjutnya adalah bagian inti sebagai berikut:

*      Buat Pembahasan (Uraian) yang Komunikatif
Sering ditemui, pembahasan dalam software pembelajaran persis seperti apa yang tertulis dalam buku teks. Padahal terdapat dua kategori yaitu Software Pembelajaran Mandiri (SPM) dan Media Presentasi Pembelajaran, dan  keduanya bukan buku teks. Buku teks sebaiknya kita jadikan sebagai acuan saja.
§  Tips untuk SPM
Software Pembelajaran Mandiri adalah media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa dapat mempelajarinya secara mandiri dengan bantuan yang minimal dari guru atau orang lain. Bahkan tanpa bantuan sama sekali atau belajar sendiri. Oleh karena itu, dalam membahas/menguraikan materi Anda harus bersikap seolah-olah sedang berkomunikasi dengan siswa. Perhatikan contoh berikut:

Contoh yang Kurang Baik
Contoh yang Baik
PENGERTIAN PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA
Perubahan Fisika adalah semua perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru sedangkan Perubahan Kimia adalah Perubahan yang menghasilkan zat yang baru .
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA?
Perubahan Fisika adalah semua perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru sedangkan Perubahan Kimia adalah Perubahan yang menghasilkan zat yang baru.

§  Tips untuk MPP
Media Presentasi Pembelajaran (MPP) justeru digunakan untuk konsumsi guru, bukan siswa. MPP digunakan oleh guru sebagai alat bantu untuk menyampaikan/menyajikan materi pembelajaran agar lebih efektif, efisien dan atraktif. Dalam MPP, Anda tidak perlu membahasakan uraian materi dengan kalimat panjang lebar. Tapi cukup, point-pointnya saja yang ditunjang dengan ilustrasi baik berupa gambar, diagram, animasi atau bentuk visual lainnya yang relevan. Mengapa? Karena penjelasan lebih mendalam akan diberikan dalam penjelasan langsung (oral) yang diberikan oleh guru, atau pada saat diskusi, praktek/percobaan dan lain-lain. Dalam MPP yang menonjol justeru visualisasi yang tidak hanya berupa teks saja. Dalam hal ini, penting sekali Anda mampu secara kreatif menentukan media (teks, gambar, chart/diagram, animasi, video, dll) yang paling tepat untuk menarik perhatian dan kemudahan pemahaman siswa. 

Contoh yang Kurang Baik
Contoh yang Baik
PENGERTIAN CAMPURAN  
Campuran adalah  gabungan dua zat atau lebih yang masih memiliki sifat unsur – unsur penyusunnya.


APA YANG DIMAKSUD DENGAN CAMPURAN?
Sebelum, definisi Campuran muncul, beri kesempatan kepada siswa untuk memberikan definisi dengan bahasa sendiri sesuai dengan persepsi atau apa yang telah mereka ketahui), baru kemudian muncul definsi:

Campuran adalah  gabungan dua zat atau lebih yang masih memiliki sifat unsur – unsur penyusunnya.
Definisi ini akan lebih baik jika ditunjang oleh visualisasi baik berupa gambar atau animasi atau video jika memungkinkan.

*      Berikan Contoh, Analogi atau Ilustrasi dan Simulasi yang Relevan dan Kontekstual
Text Box: Biaya
Output
 
 
Kita perlu secara kreatif memberikan contoh, analogi atau ilustrasi yang relevan agar dapat mempermudah atau memperdalam pemahaman siswa. Perhatikan contoh berikut:
Contoh yang Kurang Baik
Contoh yang Baik
PENGERTIAN CAMPURAN  
Campuran adalah  gabungan dua zat atau lebih yang masih memiliki sifat unsur – unsur penyusunnya.


APA YANG DIMAKSUD DENGAN CAMPURAN?
Pernahkan kamu membuat teh manis? Dalam membuat teh manis biasanya kita panaskan air sampai mendidih kemudian masukkan sekantung teh celup , lalu teh tersebut di angkat dan dicelupkan sampai warna air menjadi kecoklatan, baru kemudian ditambahkan gula dan diaduk sampai larut. Tahukah Anda bahwa teh manis merupakan campuran? Dengan mempelajari campuran ,  kamu akan mengetahui apasih campuran itu dan bagaimana cara memisahkannya. dst .....
(Tentunya akan lebih baik jika Anda melengkapi ilustrasi di atas dengan gambar atau bentuk visualisasi lain yang relevan)

Satu hal lagi yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan adalah adanya simulasi. Simulasi berbeda dengan animasi. Simulasi, memungkinkan user meng-input sesuatu sehingga ia dapat membuktikan hasilnya.
*      Berikan Latihan, Tes dan Umpan Balik Korektif secara Kreatif
Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam memberikan latihan dan tes. Biasanya, latihan dan tes dibuat  dalam bentuk tes obyektif  (seperti pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dll). Untuk soal latihan, sebaiknya 
1. hindarkan pilihan ganda atau benar salah. Mengapa? Hal ini dilakukan untuk menghindari kebiasaan siswa (pengguna) yang asal menebak. Sebagai gantinya, gunakan latihan yang memungkinkan siswa memberikan jawaban singkat
2. Berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab lebih dari satu kali. 
Sedangkan untuk soal tes atau evaluasi , kondisi ini tidak berlaku atau tidak harus demikian. Tapi dalam tes, alangkah baiknya kalau:
1. Urutan munculnya soal dibuat acak (random). Artinya, ketika anak melakukan reset atau melakukan tes dilain waktu, soal yang sama tidak akan muncul pada nomor atau urutan soal yang sama. Misal, ketika awal melakukan tes, soal nomor 1 adalah ”aaaaaa”, maka ketika di lain waktu siswa melakukan tes lagi, maka soal nomor 1 yang muncul bukan lagi ”aaaaaa”, tapi ”bbbbbb”.
2. Umpan balik, baik dalam latihan maupun tes, biasanya diberikan dalam bentuk ”reinforcement”. Misalnya, ”BAGUS, ANDA BENAR” atau ”ANDA SALAH”. Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam meberikan umpan balik. Pertama hindari ungkapan yang memojokan atau menyakitkan. Misal, akan lebih baik menggunakan kalimat, “ANDA BELUM TEPAT” daripada, “ANDA SALAH”. Kedua, akan lebih baik jika Anda gunakan umpan balik korektif . Maksudnya, berikan penjelasan mengapa jawabannya benar dan atau mengapa jawabannya salah. Contoh, ”Anda Benar, campuran homogen adalah ..........”. atau ”Belum tepat, itu adalah campuran heterogen. campuran homogen adalah .......”. 
PRACTICE MAKE PERPECT. Keberadaan latihan dan tes adalah mutlak, apalagi untuk kategori software pembelajaran mandiri (SPM).
*      Buat Seinteraktif Mungkin
BELAJAR AKAN LEBIH BAIK JIKA SISWA MENCARI, MENEMUKAN DAN MEMBANGUN PENGETAHUANNYA SENDIRI. Begitu menurut teori kontruktifisme,  maka media pembelajaran idealnya harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri. Untuk itu,  arus interaktif. Bagaimana caranya? Ada banyak cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
§  Jika memungkinkan, perbanyak games dan simulasi;
§  Ajak siswa berpikir terlebih dahulu, sebelum menjelaskan. Contoh (dalam MPP), berikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan sesuatu dengan kalimatnya sendiri sebelum Anda sajikan definisi menurut pendapat beberapa ahli.
§  Berikan umpan balik korektif;
§  Mulai dengan pertanyaan (resiprok); misal, ”Tahukah Anda ....?”, ”Mengapa ...?”, dan lain-lain. 
§  Branching atau learner controlled; artinya berikan kesempatan siswa untuk menentukan sendiri hal apa yang akan mereka lakukan terlebih dahulu. Misal, siswa bisa mengawalinya dari latihan dulu, sebelum memulai materi. Atau siswa ingin memulai topik 2 sebelum topik 1. Atau ketika mengerjakan latihan, siswa diberi kesempatan untuk loop (melihat kembali) materi yang terkait dengan soal latihan yang sedang dikerjakan.
§  Gunakan navigasi yang jelas dan konsisten.

*     Tentukan Kombinasi Media yang Paling Tepat dan Relevan
Multimedia pembelajaran adalah pemanfaatan kombinasi beragam media (teks, audio, video, grafis (diagram, gambar, chart, dll), animasi, dll) secara harmonis dengan bantuan teknologi komputer sehingga menghasilkan sesuatu yang sinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu”. Secara umum, SPM dan MPP dapat dikatakan sebagai multimedia pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat dan juga relevan sangat menentukan. . Contoh, untuk menjelaskan penemuan elektron, protron, akan lebih  baik menggunakan animasi daripada gambar saja. Atau, untuk menjelaskan kegunaan isomer akan lebih baik menggunakan video, daripada gambar  saja. Jadi, harus ada keharmonisan antar media yang Anda gunakan.  

*     Materi, Latihan dan Tes yang Cukup, Cakup, Konsisten dan Relevan dengan Tujuan Pembelajaran
START FROM THE END! Begitu kata pepatah. Dalam semua aktifitas, tujuan hendaknya dijadikan sebagai  acuan/patokan. Begitu pula halnya dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, materi, latihan dan tes disamping harus cukup dan cakup, juga harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang merupakan tujuan akhir yang hendak dicapai dan harus telah ditentukan sebelumnya. . Anda sebaiknya harus mampu menentukan materi yang benar-benar perlu (need to know) dengan materi yang baik diketahui siswa (nice to know) yang sebenarnya tidak perlu-perlu amat, apalagi tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.
Ketidak relevanan, banyak ditemui juga terjadi pada latihan dan tes. Latihan dan tes tidak mengukur secara proporsional setiap tujuan pembelajaran. Bahkan ada beberapa tujuan pembelajaran yang tidak diteskan. Disamping itu, banyak item soal tes yang hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu mengingat (recall). Sangat jarang sekali ditemui ”problem solving” untuk mengukur kemampuan analisis, sinetsis dan evaluatif. Sebaiknya, untuk latihan dan tes Anda dapat memulainya dari penentuan jenis teknik evaluasi yang tepat dan penyusunan kisi-kisi soal yang didasarkan pada tujuan pembelajaran.  Bagi peserta yang nota bene adalah guru, itu bukan merupakan hal yang baru. Teknik menyusun evaluasi hasil belajar, tentu sudah mahir semuanya.
Masalah cukupan dan cakupan juga masih sering ditemui. Banyak materi yang dibahas dengan cakupan yang luas, tapi sebaliknya tidak cukup/mendalam. Karena, banyak pembahasan yang tidak perlu dan tidak relevan dengan tujuan pembelajaran. Kondisi ideal yang harusnya terjadi adalah mencakup secara proporsional semua tujuan pembelajaran, tapi dibahas secara mendalam. Kejadian yang sering ditemui justeru sebaliknya. Cakupannya proporsional, tapi pembahasannya dangkal atau ”cetek”.
Demikian, beberapa tips dan trik dilihat dari sisi/aspek desain pembelajaran yang dapat Anda jadikan sebagai pedoman. Tips dan trik ini didasarkan atas teori desain pembelajaran dan pengembangan software pembelajaran. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi Anda semuanya.

Diberdayakan oleh Blogger.